Saturday, December 27, 2008

AGAMA MASA DEPAN MILIK LIA EDEN


Bermacam ragam agama yang ada di bumi ini, inti sebetulnya adalah kita manusia membutuhkan “sesuatu” untuk disembah sebagai bentuk rasa terima kasih atas segala nikmat yang kita rasakan dan tempat mengadu manakala kita merasa susah. Hati dan pikiran serta pengalaman dan pengetahuan kita adalah penentu mana agama yang paling dekat dengan kehendak kita.
Agama menjadi sesuatu yang sensitif untuk dibicarakan, ketika antara agama satu dan yang lain kukuh mendeklarasikan bahwa agamanyalah yang paling benar. Dibutuhkan rasa toleransi yang dalam antar agama untuk saling memahami satu dan yang lain. Sebagai umat Islam kita memiliki kitab suci Al-Qur’a dimana dalam surah Al- Kafiruun ayat 6 yang artinya “Bagimu agamamu dan untukku agamaku”, sebagai salah satu panduan umat Islam untuk bertoleransi di dalam kehidupan bergama.
Munculnya keyakinan-keyakinan baru apakah wujud rasa skeptis memandang agama yang sudah ada??????
Sesungguhnya suatu agama yang telah kita yakini kebenarannya tak kan terganti oleh agama yang lain karena kebenaran yang hakiki ada pada aturan dan tata cara agama itu sendiri yang berkesinambungan sesuai dengan perkembangan zaman dan bagi umat Islam... Rasulullah saw adalah panutan sejati.
Salah satu bentuk keresahan dalam kehidupan beragama adalah adanya agama Salamullah yang dibuat oleh Lia Aminudin. Dinyatakannya bahwa ia dibimbing oleh Malaikat Jibril sehingga terbentuk keyakinan baru dan memiliki kerajaan yang dinamai Kerajaan Eden dan Lia Aminudin berganti nama menjadi Lia Eden . Lia Eden menyebut dirinya adalah Imam Mahdi yang muncul di dunia sebelum hari kiamat untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Selain itu, dia juga memanggil dirinya Bunda Maria ibu dariYesus Kristus. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah Yesus Kristus.
Bagi para pengikut agama Islam, Kristen dan Yahudi, Malaikat Jibril adalah penyampai wahyu Tuhan dan pembimbing para rasul. Jika Lia Eden berkata pada Kaum Eden bahwa apa yang dikatakannya merupakan perintah Jibril tentu saja wajar bila ditaati Kaum Eden dengan sepenuhnya. Tokoh sentral terbentuknya Lia Eden, Kerajaan Eden, Kaum Eden dengan keyakinannya tentu saja Malaikat Jibril.
Menjadi pertanyaan menarik jika Malaikat Jibril yang selalu dikatakankan Lia Eden sebagai sosok yang mendidik dan menyucikannya ini.... apa benar Malaikat Jibril yang sebenarnya? Malaikat Jibril selalu menyertai Lia Eden dan mendominasi seluruh urusan kerajaan Eden, mengendalikan kaum Eden yang selalu taat dengan “perintah” Malaikat Jibril yang disampaikan oleh Lia Eden seperti : menyebarkan surat-surat berisi penghapusan semua agama. Karena menurut "wahyu" yang didapatkan Lia Eden, kekacauan di dunia disebabkan oleh konflik-konflik yang muncul dalam umat beragama sehingga timbul pertikaian, pertumpahan darah dan peperangan. Dan Kaum Eden lebih memilih bertuhan tanpa agama. Jadi tidak ada bedanya agama Salamullah kaum Eden dengan kepercayaan.Tidak dibenarkan jika Lia Eden dan kaumnya memaksakan apa yang diyakininya, apalagi hanya berdasarkan "wahyu" yang didapat Lia Eden. Dan sesungguhnya kehidupan beragama menjadi harmonis jika berdasarkan sumber agama itu sendiri bukan dari orang perorang yang memeluk agama, karena manusia toh tempatnya khilaf, salah dan lupa.Semoga Allah SWT memberi hidayah-NYa kepada Lia Eden dan kaumnya agar kembali ke jalan yang benar.

1 Comments:

At January 16, 2009 at 8:43 PM , Anonymous Anonymous said...

iya memang...
cuman pertanyaanya, siapa yang membiayai kehidupan mereka?
kelihatannya ga pada kerja

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home